Pages

Senin, 28 Februari 2011

EMP (Electromagnetic Pulse)

            Electromagnetic Pulse (atau disingkat EMP) adalah ledakan radiasi elektromagnetik yang disebabkan oleh ledakan (biasanya disebabkan oleh ledakan Nuklir) dan/atau oleh medan magnet yang tiba - tiba bergoncang (berfluktuasi). Hasil dari medan listrik/magnet yang berubah dengan cepat dapat menyatu dengan sistem kelistrikan atau barang elektronik untuk menghasilkan arus yang merusak dan gangguang tegangan/voltase.

            Dalam militer, Nuklir yang diledakkan ratusan kilometer diatas ketinggian Bumi disebut High-altitude ElectroMagnetic Pulse (HEMP) Device. EMP Nuklir memiliki 3 komponen waktu yang berbeda yang dihasilkan dari fenomena fisik yang berbeda. Efek dari HEMP Device bergantung pada banyak faktor, seperti ketinggian ledakan, energi yang dimiliki, output sinar gamma, interaksi dengan medan magnet Bumi, dan perlindungan target terhadap Elektromagnetik.

            EMP Nuklir berbeda dengan EMP lainnya, dikarenakan EMP Nuklir merupakan Multi-Pulse Electromagnetic yang kompleks. Multi-Pulse yang kompleks ini biasanya digambarkan sebagai 3 komponen yang telah ditetapkan oleh International Electrotechnical Commision (IEC). 3 Komponen tersebut adalah E1, E2 dan E3.

            Pulse E1 adalah komponen EMP Nuklir yang sangat cepat. Komponen E1 sangat singkat namun sangat kuat yang dengan cepat dapan menimbulkan tegangan yang sangat tinggi dalam konduktor listrik. Komponen ini menghasilkan sebagian besar kerusakan dengan membuat kerusakan listrik berlebihan. E1 adalah komponen yang dapat merusak komputer peralatan komunikasi. Komponen ini berubah terlalu cepat bagi pelindung petir biasa untuk memberikan perlindungan efektif terhadapnya. Komponen E1 dihasilkan ketika radiasi gamma mengeluarkan elektron dari atomnya di atmosfir bagian atas.

            Komponen E2 dihasilkan oleh sinar gamma yang telah tersebar dan gamma kaku yang keduanya dihasilkan oleh neutron senjata. Komponen E2 adalah puls "intermediate time" yang, menurut definisi IEC, bertahan sekitar 1 mikrodetik hingga 1 detik. Komponen E2 memiliki kesamaan dengan EMP yang dihasilkan oleh petir, meskipun EMP yang dihasilkan oleh petir dapat dipertimbangkan lebih besar dibandingkan E2 dari EMP Nuklir. Karena kesamaannya dengan petir, dan banyaknya teknologi penangkal atau proteksi petir, untuk berlindung dari komponen E2 ini mudah. Namun, karena E2 dengan cepat mengikuti E1, yang memiliki kemampuan untuk merusak peralatan untuk berlindung dari E2, maka  E2 dapat menembus dan merusak peralatan dan sistem.

            Komponen E3 sangat berbeda dari 2 komponen EMP Nuklir lainnya. Komponen E3 adalah puls yang sangat lambat, bertahan selama puluhan hingga ratusan detik, yang disebabkan ledakan nuklir menyesakkan Medan Magnet Bumi keluar dari jalurnya, diikuti dengan pemulihan medan magnet kembali ke tempatnya. Komponen E3 memiliki kesamaan dengan Geomagnetic Storm yang disebabkan lidah api matahari yang sangat parah.

Beberapa faktor utama yang mempengaruhi senjata EMP Nuklir adalah:
1. Ketinggian senjata ketika diledakkan
2. Detail hasil dan konstruksi senjata
3. Jarak dari senjata ketika diledakkan
4. Kedalaman geografis dan fitur geografis yang menghalangi
5. Kekuatan lokal medan magnet bumi

Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Electromagnetic_pulse
       

Foto - Foto KiHajar 2010

Berikut adalah foto - foto saya dan teman - teman saya ketika mengikuti KiHajar 2010
 Titus Haryanto, sedang minum obat
Andreas Adi Putra ,Sedang mengambil foto dengan kamera HP saya

Dan, Saya sendiri, sedang bermain - main dengan Adobe Photoshop CS4

Ketika di McD DuFan


Andreas (kiri), sedang bermain es batu, Titus (kanan), sedang membalas SMS dan Arlis (baju biru) entah sedang apa.


Ferizka (Baju merah), Nadia (baju hitam), Bella (ujung, paling jauh) dan Dea (yang tidak melihat ke kamera)

Andreas & Theo
Dan kami semua di DuFan

Minggu, 06 Februari 2011

Radar

Radar (yang dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari RAdio Detection And Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga satu meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan kadang-kadang dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat oleh radar.

Konsep

Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor.

Klasifikasi

Berdasarkan bentuk gelombang

  • Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan), merupakan radar yang menggunakan transmitter dan antena penerima (receive antenna) secara terpisah, di mana radar ini terus menerus memancarkan gelombang elektromagnetik. Radar CW yang tidak termodulasi dapat mengukur kecepatan radial target serta posisi sudut target secara akurat. Radar CW yang tidak termodulasi biasanya digunakan untuk mengetahui kecepatan target dan menjadi pemandu rudal (missile guidance).
  • Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang gelombang elektromagnetiknya diputus secara berirama. Frekuensi denyut radar (Pulse Repetition Frequency/PRF) dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu PRF high, PRF medium dan PRF low.

Jenis

Doppler Radar

Doppler radar merupakan jenis radar yang mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk ke dalam daerah tangkapan radar dengan menggunakan Efek Doppler. Hal ini dilakukan dengan memancarkan sinyal microwave (gelombang mikro) ke objek lalu menangkap refleksinya, dan kemudian dianalisis perubahannya. Doppler radar merupakan jenis radar yang sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial. Contoh Doppler radar adalah Weather Radar yang digunakan untuk mendeteksi cuaca.

Bistatic Radar

Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri dari pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver), di mana kedua komponen tersebut terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibandingkan dengan jarak target/objek. Objek dapat dideteksi berdasarkan sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Contoh Bistatic radar adalah Passive radar. Passive radar adalah sistem radar yang mendeteksi dan melacak objek dengan proses refleksi dari sumber non-kooperatif pencahayaan di lingkungan, seperti penyiaran komersial dan sinyal komunikasi.

Sistem radar

Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter (pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal) .

Antena

Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki du akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem radar.

Pemancar sinyal (transmitter)

Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal perawatannya.

Penerima sinyal (receiver)

Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima kembali pantulan gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor (display).

Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya, yaitu
  • Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.
  • Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situati tersebut.
  • Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.

Prinsip pengoperasian radar

Umumnya, radar beroperasi dengan cara menyebarkan tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena. Tujuannya adalah untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas di daerah tangkapan antena yang bersudut 20o – 40o. Ketika ada benda yang masuk ke dalam daerah tangkapan antena tersebut, maka sinyal dari benda tersebut akan ditangkap dan diteruskan ke pusat sitem radar untuk kemudian diproses sehingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.

Kegunaan radar

Cuaca

  • Weather Radar, merupakan jenis radar cuaca yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk, misalnya badai.
  • Wind Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang berguna untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin dengan menggunakan gelombang suara (SODAR / SOund Detection And Ranging).

Militer

  • Airborne Early Warning (AEW), merupakan sebuah sistem radar yang berfungsi untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain. Sistem radar ini biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan udara dalam dunia militer.
  • Radar pemandu peluru kendali, biasa digunakan oleh sejumlah pesawat tempur untuk mencapai sasaran/target penembakan. Salah satu pesawat yang menggunakan jenis radar ini adalah pesawat tempur Amerika Serikat F-14. Dengan memasang radar ini pada peluru kendali udara (AIM-54 Phoenix), maka peluru kendali yang ditembakkan ke udara itu (air-to-air missile) diharapkan dapat mencapai sasarannya dengan tepat.

 Kepolisian

Radar biasa dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor saat melaju di jalan. Radar yang biasa digunakan untuk masalah ini adalah radar gun (radar kecepatan) yang berbentuk seperti pistol dan microdigicam radar.

Pelayaran

Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.

 Penerbangan

Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian Air Traffic Control (ATC). Air Traffic Control merupakan suatu kendali dalam pengaturan lalu lintas udara. Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi setiap pesawat terbang yang akan lepas landas (take off), terbang di udara, maupun yang akan mendarat (landing). ATC juga berfungsi untuk memberikan layanan bantuan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara yang dituju.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Radar